LAYANAN
SIRKULASI
Pengertian Layanan
Sirkulasi
Layanan sirkulasi adalah layanan yang
digunakan oleh pengguna untuk meminjam, mengembalikan atau memperpanjang
koleksi yang ada diperpustakaan. Kegiatan layanan sirkulasi dapat dilakukan
sesudah buku-buku selesai diproses lengkap dengan label-labelnya. Kata
sirkulasi berasal dari bahasa inggris “Circulation”
yang berarti perputaran, peredaran, seperti pada “sirkulasi udara” sirkulasi
uang dan sebagainya.
Dalam
ilmu perpustakaan, sirkulasi sering dikenal dengan peminjaman namun demikian
pengertian pelayanan sirkulasi sebenarnya adalah mencakup semua bentuk kegiatan
pencatatan yang berkaitan dengan pemanfaatan, penggunaan koleksi perpustakaan
dengan tepat guna dan tepat waktu untuk kepentingan pengguna jasa perpustakaan
(Lasa Hs., 1993 : 1)
Salah
satu kegiatan utama atau jasa utama perpustakaan adalah peminjaman buku dan
materi lainya. Kegiatan peminjaman ini sering dikenal dengan nama sirkulasi
artinya peminjaman. Bagian ini, terutama meja sirkulasi, seringkali di anggap
ujung tombak jasa perpustakaan karena bagian inilah yang pertama kali
berhubungan dengan pengguna atau pemakai serta paling sering di gunakan
pemakai, karenanya unjuk kerja staf sirkulasi dapat berpengaruh terhadap citra
perpustakaan (Sulistiyo-Basuki 1991: 257).
Tujuan layanan sirkulasi
Pelayanan sirkulasi merupakan
ujung tombak pelayanan, Lasa Hs. (1993: 1) menyatakan bahwa jenis pelayanan
yang dekat dan dengan pengunjung ini merupakan bagian penting dalam suatu
perpustakaan, yang bertujuan:
1.
Melayani dan menyelesaikam
adminitrasi peminjaman buku.
2.
Mengetahui siapa yang meminjam
koleksi tertentu, dimana alamatnya, kapan koleksi kembali.
3.
Terjadinya pengembalian pinjaman
dalam waktu yang jelas.
4. Diperoleh data kegiatan
perpustakaan, terutama yang berkaitan dengan pemanfaatan koleksi.
5.
Apabila terjadi pelanggaran akan
segera diketahui.
6.
Melayani dan menyelesaikam
adminitrasi pengembalian buku
7.
Membuat tata tertib serta
pengumuman-pengumuman yang berhubungan dengan tata tertib pemakain ruang baca,
peminjaman dan pengembalian buku.
Sistem
Layanan Sirkulasi
Menurut Qalyudi dkk (2003: 222
-223) bahwa pelayanan di perpustakaan lazimnya menggunakan dua sistem, yaitu
sebagai berikut:
a.
Terbuka (Open Access)
Sistem terbuka membebaskan
pengunjung ke tempat koleksi perpustakaan dijajakan. Mereka dapat melakukan
pencarian atau membuka-buka, melihat-
lihat buku, dan mengambil sendiri buku
yang mereka inginkan. Ketika bahan tidak cocok, mereka dapat memilih bahan lain
yang hampir sama atau bahkan yang berbeda.
Kelebihan sistem terbuka :
1. Pemakai
bebas masuk ketempat penyimpanan atau rak-rak buku.
2. Dapat memilih langsung buku yang mereka
inginkan.
3. Memberi kemudahan dalam pelayanan.
4. Memberi kepuasan kepada
pengguna karena pengguna dapat memilih sendiri
koleksi yang sesuai dengan kebutuhannya.
Kelemahanya :
1. Buku-buku
yang ada kurang terpelihara penyusunannya karena sering diambil dan
dikembalikan sekehendak pemakai
2. Kehilangan
dan kerusakan buku yang diperpustakan sangat besar kemungkinan sehingga perlu
banyak petugas
3. Pemakai
banyak yang salah mengembalikan koleksi pada tempat semula sehingga koleksi
bercampur aduk.
4. Petugas
setiap hari harus mengontrol rak – rak untuk mengetahui buku yang salah letak
dan
b.
Tertutup (Closed Access)
Di dalam sistem tertutup
pengunjung tidak diperkenankan masuk ke rak – rak buku untuk membaca ataupun
mengambil sendiri koleksi perpustakaan. Pengunjung hanya dapat membaca atau
meminjam melalui petugas yang akan mengambilkan bahan pustaka untuk para
pengunjung.
Kelebihan sistem tertutup :
1. Koleksi
akan tetap terjaga kerapianya dan
2. Koleksi
yang hilang dapat diminimalkan.
3. Mempermudah
mengadakan pengawasan terhadap koleksi.
4. Petugas
yang diperlukan sedikit
5. Pengambilan buku dengan cepat oleh petugas.
6. Kerusakan
dan kehilangan koleksi lebih sedikit bila dibandingkan dengan sistem terbuka
7. Susunan
buku-buku dan peralatan perpustakaan terjaga
Kelemahanya :
1. Banyak
waktu yang diperlukan untuk memberikan pelayanan.
2. Banyak
waktu yang diperlukan untuk mengisi formulir dan menunggu bagi yang
mengembalikan bahan – bahan pustaka.
3. Sejumlah
koleksi tidak pernah disentuh atau dipinjam.
4. Pengguna
perpustakaan tidak memiliki kebbesan untuk mencari dan memilih buku sesuai
dengan keinginan.
5. Menimbulkan
rasa bosan.
6. Memerlukan
petugas yang mempunyai pengawasan yang sangat luas dalam memperoleh bahan
informasi yang dibutuhkan.
Referensi
http://repository.uinsu.ac..id/761/1/iqra%27%202012%20vol.06%20no.%2001%20-%20Copy%20%289%29.pdf
library.um.ac.id/ sistem pelayanan sirkulasi.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar